Bayi

Bagi bayi menangis adalah salah satu cara berkomunikasi. Priscilla Dunstan menemukan kata dibalik tangisan bayi secara global yang dapat membuat orangtua memahami kebutuhan bayi.
 Bagi ibu-ibu yang baru melahirkan terutama yang selalu kurang tidur, penemuan Priscilla Dunstan bisa jadi bagaikan keajaiban.
Ketika Priscilla berusia tiga tahun, orangtuanya menemukan dia memiliki kemampuan mengingat suara yang sangat menakjubkan. Pada usia empat tahun, Priscilla dapat mengingat konser Mozart yang dimainkan pada piano yang baru didengar satu kali dan memainkan ulang dengan tepat.
Priscilla mengaku bakatnya tersebut membantu dia mendengar “bahasa kedua” dari bahasa yang digunakan orang sehari-hari. Dia bisa mengetahui mood seseorang bahkan penyakit yang diderita melalui suara.
“Orang lain mungkin mendengar satu nada, tapi saya seakan mendengar keseluruhan simfoni,” ujarnya.
Jadi ketika seseorang berbicara, maka dia dapat memperoleh informasi yang mungkin tidak bisa diperoleh orang lain.
Kemampuan mengenali bahasa kedua yang luar biasa itu ternyata bermanfaat ketika Priscilla memiliki bayi laki-laki, Tom.
“Bakat saya terhadap suara membuat saya mampu mengenali pola tertentu ketika dia menangis dan mengingat pola tersebut ketika kemudian dia menangis lagi. Saya kemudian menyadari, bayi berkata dalam bahasa yang sama,” tutur Priscilla.
Setelah melakukan tes terhadap lebih dari 1.000 bayi di seluruh dunia, Priscilla mengatakan, ada lima bahasa global yang digunakan oleh bayi berusia 0-3 bulan. Tanpa mempertimbangkan ras dan kebudayaan.
Kata yang digunakan oleh bayi tersebut, sebenarnya adalah suara refleks. “Bayi di seluruh dunia memiliki refleks yang sama, sehingga mereka mengeluarkan kata yang sama,” terangnya.
Jika orangtua tidak merespon refleks tersebut, maka bayi akan berhenti menggunakannya.
Priscilla menyarankan orangtua mendengar kata-kata yang diucapkan bayi sebelum menangis. Menurutnya, tidak ada suara bayi yang lebih sulit dari yang lain. Namun, setiap kata-kata bayi akan bervariasi. Priscilla juga mengatakan, sebagian bayi menggunakan kata yang sama lebih banyak dibandingkan yang lain.
Dia menuturkan, kata “neh” yang disuarakan bayi berarti lapar. Kemudian kata “owh” adalah tanda bayi mengantuk.
Sementara, kata “heh” berarti bayi merasa tidak nyaman. “Saat itu paling tepat Anda memeriksa keadaan sekeliling bayi atau mengganti popoknya yang basah,” terang Priscilla.
Kata “eair” yang diucapkan bayi merupakan tanda dia sedang mengedan atau merasa ingin buang air besar (bab).
Terakhir, kata “eh” yang artinya ada angin di sekitar dada dan tenggorokan bayi. Menggendong bayi dalam keadaan tegak dan membuatnya sendawa adalah tindakan yang paling tepat.
Untuk memahami kata-kata tersebut lebih lanjut, Priscilla telah merilis DVD yang dapat membantu orangtua berkomunikasi dengan bayi mereka.(republika).